Aplikasi Peluang Matematika Dalam Kehidupan

option chance
Baru saja negara kita melaksanakan perhelatan besar memilih Presiden Republik Indonesia dan pada tanggal 24 Juli 2015 kemarin KPU secara resmi telah mengumumkan pemenang pemilu presiden adalah Bapak Joko Widodo yang berpasangan dengan Bapak Muhammad Jusuf Kalla. 
Seperti biasanya, blog Matematrick akan membahasnya dari sudut pandang ilmu matematika saja--lebih tepatnya peluang matematika.
Sudah kita ketahui bersama bahwa pada tanggal 9 Juli kemarin kita dihadapkan pada dua pilihan calon presiden, yaitu Pak Prabowo dan Pak Joko Widodo. Persoalannya adalah, benarkah kita hanya punya dua pilihan saja? 
Persoalan yang kedua, apakah peluang Pak Joko Widodo dan Pak Prabowo terpilih sama-sama 50%?
Mari kita telaah. 
Sebagai warga negara Indonesia ternyata kita punya beberapa option
  1. Pilihan pertama adalah memilih Bapak Prabowo
  2. Pilihan kedua adalah memilih Bapak Joko Widodo
  3. Pilihan ketiga adalah memilih keduanya 
  4. Pilihan keempat adalah tidak memilih keduanya
  5. Pilihan kelima adalah tidak datang di TPS
  6. ...

Terlepas dari etika, moral atau benar dan salah, itulah beberapa option yang saya dapati terjadi di lapangan. Anda bisa menambahkan option lainnya sesuai dengan yang ada di lapangan masing-masing.
Maka jelas bahwa peluang para kandidat terpilih tidak sama-sama 50%.
Beralih ke contoh lain. Sewaktu saya kecil dulu pernah saya ditanya pilih mainan ini atau itu? Jelas optionnya hanya ada dua. Tetapi saya memilih kedua-duanya. Nah, ini kan tidak ada di option, atau dengan kata lain menjadi option ketiga.

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita juga dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sepertinya dilematis padahal sebenarnya tidak. Sebagai contoh adalah persoalan berikut:
"Anda adalah seorang perempuan cukup umur yang sudah kebelet pengen nikah. Ada dua pria yang saat ini sudah melamar anda. Pria pertama adalah seorang pria kaya, mapan tetapi wajahnya tidak tampan. Pria kedua adalah pria yang tampan seperti yang selama ini anda impikan tetapi sayangnya miskin dan pengangguran. Kira-kira, siapakah yang akan anda pilih?" 
Oke, saya bisa menebak yang anda pikirkan karena pertanyaan ini sudah jamak dan sering dilontarkan pada berbagai obrolan. Pasti anda akan memilih pria tampan yang kaya dan mapan kan? :) Mungkin karena memilih option di luar dari yang disediakan itulah yang menyebabkan banyak wanita belum menikah-menikah juga. Hehe.. kidding :)
Filosofi atau moral dari permasalahan di atas adalah bahwa di antara pilihan-pilihan yang sudah tersedia untuk dipilih mestinya kita juga harus selalu mempertimbangkan option lain di luar yang sudah tersediakan. Karena, kadang justru option itulah yang menjadi alternatif terbaik untuk dipilih.
Jangankan untuk persoalan kehidupan yang sedemikian rumit dan kompleks, bahkan untuk persoalan matematika yang sederhana saja seringkali ada kejutan-kejutan di luar yang sudah diperkirakan. Anggapan bahwa ilmu matematika adalah ilmu pasti yang dari dulu sampai besok tidak akan berubah--di mana yang dipelajari hanya "itu itu" saja, 1 + 1 = 2, sebenarnya sudah tidak relevan lagi. Matematika sekarang juga mempelajari hal-hal yang bersifat peluang dan estimasi. Seperti pada cabang matematika statistika dan peluang dengan sempalan cabang-cabang yang beraneka ragam disesuaikan menurut ragam kebutuhan.

Pernahkah dulu sewaktu masih sekolah anda mengerjakan soal matematika berbentuk pilihan ganda dengan pilihan A, B, C, D, atau E dan tidak ada jawabannya? Nah, ini juga contoh lain bahwa di antara 5 pilihan A, B, C, D, E kadang masih ada option lain yang justru adalah option tepat untuk dipilih, sebut saja pilihan F.
Di dalam kurikulum 2015 sekarang ini, khususnya terkait dengan penilaian pengetahuan lebih menekankan agar guru memberikan soal-soal berbentuk essay ketimbang pilihan ganda. Hal ini bertujuan antara lain agar siswa terlatih untuk berpikir bebas dan kreatif serta nantinya dapat digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dengan lebih akurat.

Baiklah, sebagai bahan latihan silahkan anda jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
  1. Di tangan saya ada benda A dan benda B. Ada berapa option yang bisa kamu pilih?
  2. Ibu Titik sedang mengandung. Bentuk perutnya bundar dan nampak agak melorot ke bawah. Berapakah peluang Jenis kelamin dari bayi yang dikandung Bu Titik adalah laki-laki?
  3. Setelah lulus SMA ada dua pilihan, melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja. Benar atau salah? Kalau salah berikan pernyataan yang benar.

Demikian postingan tentang peluang matematika dikaitkan dengan persoalan kehidupan sehari-hari. Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca. Sebagai bahan umpan balik dan penyemangat, mohon saran, ide, atau komentar lainnya yang dapat anda tuliskan pada kolom komentar di bawah postingan ini. Salam.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.