Game dan Tebak-tebakan Matematika Bab Peluang

manfaat apel merah hijau
Pernah suatu ketika dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas seorang siswa menyeletuk: "Pak, kenapa sih orang duduk melingkar saja mesti dipersoalkan? Kalau cuma mau duduk mbok ya tinggal duduk saja, ngapain repot-repot menghitung-hitung caranya..."
Saya pikir apa yang dikemukakan siswa ini ada benarnya juga. Kenapa pula perlu mempelajari peluang dadu yang dilempar jika pada akhirnya harus mengatakan kalau judi menggunakan dadu itu haram? Pengambilan contoh permasalahan di atas bisa dikatakan sebuah "blunder" jika guru tidak mempunyai persiapan dalam memberikan penjelasan yang tepat bagi anak. Pertanyaan "nyleneh" seperti di atas sebenarnya bisa diminimalisir andaikan guru dalam mengawali proses pembelajaran suatu bab memberikan apersepsi yang cukup kepada anak berupa contoh-contoh masalah kontekstual yang terkait dengan materi yang akan dipelajari. Selain itu diharapkan siswa pun akan merasa tertarik dan tertantang untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Salah satu model yang dilakukan untuk menarik perhatian siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung yaitu melalui pembelajaran dengan melakukan apersepsi atau pembukaan dengan menghubungkan materi yang telah disampaikan dengan materi yang akan disampaikan. Apersepsi ini dilakukan untuk menarik perhatian siswa sehingga siswa fokus pada materi yang diberikan dan dalam pemberian materi sebaiknya harus disertai media yang mendukung sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, kemudian mengakhiri pelajaran dengan menarik kesimpulan. Variasi gaya penyajian, model pembelajaran, menggunakan media yang menarik disesuaikan dengan materi pelajaran, maka diharapkan proses pembelajaran tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Dalam proses pembelajaran di kelas, khususnya pada mata pelajaran matematika, mengkaitkan materi dengan hal-hal yang kontekstual merupakan satu hal yang penting untuk dilakukan agar pembelajaran tidak terkesan tidak ada manfaatnya. Selain itu, memberikan teka-teki atau game matematika, kadang berhasil menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Dalam beberapa kali proses pembelajaran saya selalu menyiapkan sebuah game matematika atau permainan teka-teki sederhana yang tidak memerlukan penyelesaian yang rumit dan terbukti dapt menambah antusiasme serta peran aktif siswa di dalam kelas.
Berikut ini adalah satu contoh permainan/teka-teki soal peluang yang menurut saya cukup menarik dan bisa membawa siswa untuk mempelajari konsep peluang. Persoalannya adalah sebagai berikut.
Permasalahan 1:
Sepasang pengantin baru yang baru saja melangsungkan pernikahan berencana mempunyai empat anak. Si suami menginginkan dari keempat anaknya itu nanti dua anak berjenis kelamin perempuan dan dua lainnya laki-laki. Sedangkan Si istri menginginkan keempat anaknya terdiri dari tiga anak berjenis kelamin sama dan satu yang lainnya berbeda. Dari dua buah keinginan itu, peluang siapakah yang lebih besar akan terjadi?
Seluruh kemungkinan jenis kelamin keempat anak ada 16 yaitu sebagai berikut:
LLLL LLLP LLPL LPLL PLLL LLPP LPLP LPPL PLLP PPLL PLPL LPPP PLPP PPLP PPPL PPPP
Ada 6 kemungkinan dua anak berjenis kelamin sama dan 8 kemungkinan tiga anak berjenis kelamin sama.Jadi peluang dua anak akan berjenis kelamin perempuan dan dua anak berjenis kelamin laki-laki = . Sedangkan peluang tiga anak berjenis kelamin sama dan satu yang lainnya berbeda = . Jadi harapan si istri lebih besar peluangnya dibanding peluang harapan si suami.
Permasalahan 2:Pada suatu hari anda berjalan-jalan di sebuah pasar untuk membeli apel. Ada seorang pedagang buah yang menawarkan buahnya dengan cara unik. Dia menaruh 5 buah apel berwarna merah dan 2 apel berwarna hijau ke dalam suatu kotak. Ketujuh apel itu identik dan besarnya sama. Anda diminta membayar Rp. 5.000,- lalu boleh mengambil secara acak tiga buah apel. Jika ketiganya berwarna merah maka Anda boleh membawa pulang semuanya. Tetapi jika ada yang berwarna hijau maka anda hanya boleh membawa pulang apel yang berwarna hijau tersebut. Harga normal apel merah adalah Rp 5.000,- per butir, sedangkan harga apel hijau adalah Rp. 3.000,- per butir. Apakah anda akan mengambil kesempatan yang ditawarkan oleh pedagang buah tersebut?
He.. silakan Anda coba menjawab dulu di kolom komentar. Solusi akan saya tuliskan nanti di kolom komentar juga.
Demikianlah sedikit tulisan tentang pembelajaran matematika materi peluang. Semoga bisa memberikan sedikit gambaran dan ide, serta dapat memancing guru untuk menemukan metode dan bahan pembelajaran yang lebih kreatif sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan.

Jika anda tertarik dengan contoh-contoh permasalahan kontekstual matematika pada bab-bab lainnya anda bisa membacanya di sini dan di sini atau, anda bisa mencarinya melalui label di samping kanan blog ini.
Sedangkan jika anda membutuhkan perangkat-perangkat pembelajaran serta file-file yang terkait dengan Kurikulum 2015 seperti Permendiknas, Buku siswa, buku guru, ataupun contoh model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2015 anda bisa melihatnya di sini dan di sini.
Terima kasih sudah mampir dan membaca. Jika berkenan mohon komentar, kritik atau ide pengembangan lainnya yang bisa anda tuliskan pada kolom komentar di bawah, atau via email di halaman lain blog ini.

2 comments:

DIDI DARMADI said...

tidak diambil, karena peluang terambilnya 3M dan 2H yakni 15/35 yang lebih menguntungkan lebih kecil dibanding terambilnya 1H yakni 20/35

Unknown said...

saya ambil. karena kejadian yang merugikan hanya kalau terambil 1H 2M,berarti dengan uang 5000 yang sdh dibayar kita hanya mendapatkan 1H seharga 3000 (rugi 2000). sedangkan peluang (1H 2M) = 2/35, peluangnya sangat kecil.

Post a Comment

Powered by Blogger.